Humas Polres Semarang_Terkait adanya penemuan 2 jenazah nelayan yang meninggal di Rawa Pening Kab. Semarang dalam waktu 1 hari Minggu 5 Februari 2023, Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra SIK. MM., sampaikan himbauan kepada nelayan sekitar Rawa Pening maupun para pemancing.
“Kami himbau dengan sangat kepada para nelayan sekitar Rawa Pening maupun para pemancing yang datang ke Rawa Pening, agar memperhatikan keselamatan dan cuaca yang kurang menentu saat ini. Apabila cuaca tidak memungkinkan untuk mencari ikan di rawa silahkan ditunda dahulu jangan memaksa diri untuk berangkat.” Ungkapnya.
Hal ini disampaikan Kapolres, setelah mengkonfirmasi kebenaran kejadian penemuan 2 jenazah nelayan di wilayah Kel. Bejalen Kec. Ambarawa hari ini. Kapolres menyampaikan bahwa untuk jenazah yang pertama ditemukan pukul 07.00 Wib, sedangkan yang ke 2 ditemukan sekitar pukul 14. 30 Wib.
Melalui Kapolsek Ambarawa AKP Abdul Mufid SH. MH., pihaknya menjelaskan bahwa kejadian pertama diketahui oleh saksi bernama Kristanto (63Th) warga Kel. Bejalen yang hendak mencari ikan di Rawa Pening. Dan setelah di evakuasi oleh Pihak Polsek Ambarawa dibantu Babinsa Bejalen dan warga sekitar, dapat dikenali identitas korban bernama Subadi (63 Th) yang juga masih tetangga saksi yang menemukan pertama kali.
“Dari hasil keterangan beberapa saksi dan keluarga korban, diketahui bahwa bapak Subadi ini memang setiap hari bekerja sebagai nelayan di Rawa Pening. Almarhum melakukan kegiatan rutin mencari ikan dengan berangkat dari rumah sore harinya pukul 16.00 wib dan pulang esok harinya sekitar jam 06.00 wib, namun saksi bapak Kristanto hendak menuju Branjang/Karamba miliknya pada pukul 07.00 Wib, menemukan korban sudah terapung di sekitar Branjang/Karamba milik korban. Selanjutnya saksi kembali ke Ds. Bejalen untuk meminta bantuan warga serta melaporkan kepada Polsek Ambarawa untuk evakuasi jenazah.” Terangnya.
Kapolsek kembali menjelaskan, setelah dilakukan evakuasi, pemeriksaan oleh unit Inafis Polres Semarang dan Tim medis dari Puskesmas Ambarawa. Untuk jenazah langsung diserahkan kepada keluarga karena tidak ditemukan tanda tanda kekerasan dengan diperkuat surat pernyataan dari keluarga korban.
“Saat kami takziah di kediaman Almarhum bapak Subadi sekitar pukul 14.30 Wib, kami menerima laporan kembali dari pak Bejo (71 Th) yang merupakan saudara pak subadi. Bahwa saat pak bejo ini hendak mengambil pakaian Almarhum pak subadi yang tertinggal di Branjang/Rumpon Almarhum, dalam perjalananya melihat ada jenazah yang mengapung yang berjarak kurang lebih 300 Meter dari penemuan jenazah pak Subadi.”
“Melihat adanya jenazah, pak Bejo kembali ke Ds. Bejalen lalu bertemu kami dan menceritakan apa yang dialaminya. Di dampingi warga kami menuju ke titik lokasi penemuan jenazah, karena warga sekitar tidak ada yang mengenali jenazah tersebut dan setelah dilakukan pemeriksaan dari Inafis Polres Semarang maupun Puskesmas Ambarawa. Disimpulkan awal tidak ditemukan tanda kekerasan dan tidak ada identitas pada jenazah, selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Ambarawa.” Terangnya.
Dari penjelasan Kapolsek diketahui Korban tenggelam tanpa identitas tersebut berciri ciri, korban menggunakan kaos lengan 3/4 berwarna krem dengan tulisan “Senam Sehat Indonesia Kab. Semarang.”, Kaos lengan panjang dengan warna kombinasi Krem, Merah dan Abu abu., celana pendek warna hitam, umur sekitar 35-40 tahun, tinggi 155 Cm, terdapat bekas jahitan pada lengan bagian atas, jari telunjuk kaki kiri terdapat bekas jahitan amputasi dan paha sebelah kiri terdapat bekas jahitan.
“Kami menyampaikan kepada seluruh warga Kabupaten Semarang dan sekitarnya, apabila merasa mengetahui ataupun merasa kehilangan sanak saudara atau rekan dengan ciri ciri tersbut. Silahkan untuk mendatangi Polsek Ambarawa atau unit Inafis Polres Semarang.” Pungkasnya.